MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Rejang Lebong memiliki banyak destinasi wisata alam menarik dan unik. Salah satunya adalah Destinasi Ulu Musi di Desa Cawang Lama Kecamatan Selupu Rejang.
Destinasi Ulu Musi bukan hanya ‘’menjual’’ keindahan dan keasrian alam pedesaan yang indah. Namun, wisatawan yang berkunjung juga disuguhi keindahan aliran Sungai Musi. Gemercik air sungai yang mengalir dangkal itu menjadi lokasi pemandian alami. Juga arus sungai yang tidak terlalu deras dapat digunakan untuk menguji adrenalin melalui aktivitas river tubing.
Lokasi wisata alam yang ‘’baru’’ dikelola anak anak muda yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) itu tergolong mudah dijangkau. Jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Curup. Selain itu, akses jalan juga sudah dalam dibangun dengan konstruksi aspal hotmiks.
Di lokasi wisata unggulan ini, wisatawan akan ditarik tiket masuk Rp.10.000 per orang. Sedangkan tarif sewan ban river tubing juga Rp. 10.000 per ban.
Para wisatawan dapat mandi dan berenang di badan sungai yang dangkal. Sebagai sarana pelengkap destinasi ini juga menyiapkan 7 kamar mandi atau kamar ganti pakaian. Ditambah mushola dan WC. Serta 60 pondok istirahat atau shelter yang dibangun dari bahan bamboo beratap ijuk di sisi kiri kanan sungai. Sebagai penghubung kedua sisi itu juga dibangun 2 jembatan yang terbuat dari bamboo.
‘’Destinasi wisata ini awalnya dibangun secara swadaya pada pertengahan tahun 2021. Awalnya warga bersama Pak Ishak selaku Kades Cawang Lama mendirikan 10 pondok peristirahatan. Serta berusaha menata lingkungan lahan yang luasnya sekitar 2 hektare,’’ jelas Ketua Pokdarwis, Putrado Ahmad Saka kepada tim MEDIA CENTER, Sabtu, (28/10).
Tahun 2022, desinasi ini mendapat kucuran dan dana desa untuk membangun pelapis tebing, jalan lingkungan, serta pembangunan pondok peristirahatan.
‘’Kini di lokasi ini sudah ada 60 pondok peristirahatan yang dapat menampung banyak pengunjung. Bahkan kita juga menyiapkan lokasi untuk camping anak-anak,’’ papar Saka.
Kian lama, destinasi wisata alam ini kian dikenal masyarakat. Sehingga rata-rata pendapatan berfluktuasi Rp100 – Rp 200 juta per bulan.
‘’Total anak-anak Pokdarwis yang mengelola destinasi ini sebanyak 20 orang. Jadi, destinasi ini bisa menyerap tenaga kerja desa kita,’’ demikian Putrado Ahmad Saka mengakhiri. (rhy)
Editor : Rahman Jasin