MEDIA CENTER REJANG LEBONG
Editor : Rahman Jasin
Di Desa Kampung Melayu, Bermani Ulu (BU), Bupati Rejang Lebong, Drs. H. Syamsul Effendi, MM beserta istri senam bersama warga. Senam jantung sehat disusul Senam Germas dan Senam Rejang Lebong Bercahaya itu digelar di lapangan depan Kantor Camat BU, pukul 08.00 WIB, Jum’at (2/8).
Selain diikuti Kadis Kesehatan, Dhendi Novianto Saputra, SKM dan Camat, Drs. Hantoni, MSi. Senam yang bawah matahari pagi itu juga diikuti segenap ASN Dinkes dan Puskesmas Kampung Melayu. Termasuk para Kades dan kader Posyandu, pengurus dan anggota PKK. Serta pelajar dan mahasiswa IAIN yang melakukan KKN di wilayah Kampung Melayu. Juga Polsek dan KUA Bermani Ulu.
Usai senam bersama dilanjutkan dengan penggelar ‘’Gerakan Cegah Stunting’’. Gerakan ini bukan hanya dilengkapi dengan layanan kesehatan gratis yang didukung tim medis dan para medis Puskesmas Kampung Melayu.
‘’Pencegahan bahaya stunting ini harus dilakukan secara dini. Tepatnya sejak remaja putrid, calon pengantin dan ibu hamil. Ibu hamil harus mendapat asupan gizi yang baik. Lalu, rutin memeriksa kehamilan di Puskesmas atau bidan desa. Agar kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya bisa tumbuh normal. Kondisi ini tentunya memerlukan dukungan suami siaga,’’ kata bupati.
Sehingga lanjut bupati, kelahiran bayi bisa tepat waktu dan dalam kondisi sehat. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, bayi harus diberikan ASI hingga usia 2 tahun atau lebih. Ditambah asupan gizi seimbang dan beragam.
‘’Untuk itu, suami perlu bekerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi dan ibunya. Bayi yang mendapat asupan gizi bagus akan tumbuh sehat dan cerdas,’’ ujar bupati.
Bupati juga berpesan agar warga, perangkat desa, kader PKK, kader Posyandu jika menemukan anak berpotensi stunting segera laporkan. Sehingga anak itu bisa diberikan penanganan yang baik. Sehingga program percepatan penurunan stunting di Rejang Lebong dapat diwujudkan.
Gerakan Cegah Stunting ini juga diwarnai aksi minum pil tambah darah serentak yang dilakukan 10 pelajar putri SMPN 17 Kampung Melayu.
Aksi minum pil tambah darah ini disaksikan bupati, Ketua TP PKK, Ny.Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, MSi, Kadis Kesehatan dan camat.
Setelah itu dilanjutkan dengan ‘’game’’ menarik. Para peserta senam diberikan pertanyaan seputar bahaya dan cara pencegahan stunting. Bagi warga yang bisa menjawab tepat diberikan bingkisan menarik.
Pertanyaan pertama dilontarkan bupati. ‘’Pertanyaannya sederhana saja. Siapa yang tahu cepat angkat tangan. Pertanyaannya apakah yang dimaksud dengan stunting?’’ beberapa warga langsung mengacungkan tangan.
Peserta pertama Tumini menjawab: ‘’Stunting adalah balita gagal tumbuh karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama,’’. Namun jawaban Tumini dianggap kurang lengkap. Kemudian, peserta kedua maju, Arsita. ‘’Stunting adalah balita gagal tumbuh dalam usia 1000 hari pertama yang disebabkan beberapa factor. Pertama kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Kedua, balita mengalami anemia. ketiga berat badan turun atau kerdil. Keempat air muka tidak sehat seperti tua dan BAB sembarangan,’’ jelas Arsita yang langsung dibenarkan Kadis Kesehatan.
Pertanyaan ketiga disampaikan Ny. Hj. Hartini. ‘’Apa tujuan gerakan pangan bergizi dan ibu hamil sehat?’’ . Selvi Wulandari dari Desa Tebat Tenong Dalam langsung mengacungkan tangan dan menjawab: ‘’Agar masyarakat dapat mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan beragam. Remaja putrid minum pil Fe atau pil tambah darah. Dan ibu hamil harus mendapat asupan gizi cukup serta rutin memeriksakan kehamilannya,’’ jawaban Selvi dinyatakan benar.
Pertanyaan lain yang diberikan Ny. Hj. Hartini adalah : ‘’Apa kiat dan upaya penurunan stunting terhadap remaja putri,’’. Lalu Merlina Handayanti dari Desa Tebat Tenong Dalam angkat dan menjawab: ‘’Minum pil Fe, lakukan pemeriksaan kesehatan berkala 6 bulan sekali, ikuti penyuluhan kesehatan reproduksi dan konsumsi makanan bergizi seimbang dan beragam,’’ dan jawaban Merlina dinyatakan benar.
Camat Bermani Ulu, Drs. Hantoni, MSi diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan berikutnya. ‘’Coba sebutkan 10 pedoman asupan gizi seimbang,’’ Tanya camat. Pertanyaan itu langsung dilibas Septi Nurhasanah dari Desa Purwodadi. ‘’Ke-10 pedoman asupan gizi seimbang itu terdiri dari, makanan pokok aman dan beragam, konsumsi lauk berprotein, cuci tangan pakai sabun sebelum makan, konsumsi sayur dan buah segar, baca lebel makanan kemasan, nikmati dan syukuri makan pokok bergizi dan beragam,’’ jawab Septi Nurhasanah dan jawabannya dinyatakan benar.
Para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan rebutan itu, langsung diberikan bingkisan menarik. Hadiah diserahkan bupati dan istri, Kadis Kesehatan, Camat, Kapolsek dan Kepala KUA. (rahman)