MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Deputi Bidang Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN-RI, Nopian Andesti, SE, MT mengevaluasi pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting 2024.
Rapat evaluasi itu dibuka Pjs.Bupati, Dr.H.Herwan Antoni, SKM, MKes, MSi di ruang rapat bupati pukul 16.00 WIB, Senin, (14/10). Dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Prov Bengkulu, Zamhari, SH, MH. Direktur Ketahanan Remaja BKKBN-RI, Dr. Edi Setiawan, SSi, MSc, MSE. Serta Kepala DP3APPKB, Sutan Alim, S.Sos dan Asisten II Setdakab, Dr.Asli Samin, S.Kep, M.Kep. Plus para penyuluh KB.
‘’Saya baru pertama kali masuk ruang rapat bupati ini. Karena, ketika saya menjabat Sekdaprov dulu, saya belum berkesempatan masuk ruang ini. Kini setelah Pjs Bupatinya, Pak Herwan Antoni saya bisa masuk ruang ini untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting tahun 2024 ini,’’ ungkap Nopian Andesti berseloroh.
Nopian berharap, pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting 2024 di Rejang Lebong dapat meraih predikat terbaik.
‘’Rejang Lebong harus jadi terbaik I. Sepakat kita…!!!’’ teriak Nopian dengan suara lantang. Dan langsung dijawab seluruh peserta rapat dengan satu kata. ‘’Sepakat….!!!’’
Sedangkan Pjs.Bupati, Dr.H.Herwan Antoni, SKM, MKes, MSi menyampaikan bahwa pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Rejang Lebong perlu ‘’digenjot’’. Karena waktu pelaksanaannya tersisa 2 bulan.
‘’Tahun 2022, angka stunting Rejang Lebong mencapai 20 persen. Tahun 2023 – 2024 naik 8,28 persen menjadi 28,28 persen. Sedangkan target Provinsi Bengkulu tahun 2022 mencapai 12,55 persen. Untuk itu diperlukan kerja keras kita bersama untuk menurunkannya. Karena target Provinsi Bengkulu tahun 2024 hanya bisa turun dibawah 12 persen,’’ kata bupati.
Selain itu, bupati juga menjelaskan bahwa capaian penyerapan dana alokasi khusus (DAK) yang dikelola DP3APPKB tahun 2024 baru mencapai 49 persen. ‘’Idealnya saat ini sudah terserap 75 persen. Sedangkan sisa waktu tinggal 2 bulan lagi. Jadi, pengelolaannya juga perlu dipacu. Sehingga pada Bulan Desember seluruh program dan target kinerja fisik dan keuangan sudah terealisasi 100 persen,’’ ujar bupati.
Dalam rapat itu, Kepala DP3APPKB, Sutan Alim, S.Sos, memaparkan realisasi pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan tahun 2024.
‘’Hingga September 2024, target akseptor KB baru di 15 kecamatan mencapai 4.105 akseptor dengan kontrasepsi IUD, MOW, MOP, kondom dan implant. Terealisasi 2.643 akseptor atau 64,4 persen. Peserta KB baru terbanyak di wilayah Curup Timur mencapai 124,25 persen disusul Sindang Beliti Ulu 107, 51 persen dan Bermani Ulu Raya 83,41 persen. Sedangkan terendah ada di Kota Padang. Yakni mencapai 10,77 persen. Padang Ulak Tanding 36,63 persen dan Binduriang 37,74 persen, ’’ jelas Sutan.
Sedangkan peserta KB aktif dan unmeet need lanjut Sutan Alim, terdiri dari PUS sebanyak 45.321 akseptor, PA 32.445 akseptor. PUS terbanyak di Kecamatan Selupu Rejang mencapai 5.651 PUS, Curup Tengah 5.598 PUS dan Curup Utara 4.409 PUS.
‘’Jumlah keluarga hadir penyuluhan BKB mencapai 5.599. Target TW3 sebanyak 2.709 dan capaian 1.110 atau 40,97 persen.Posisi ini dibawah Bengkulu Selatan dengan total anggota BKB 9.388 target TW3 1.815 realisasi 2.396 atau 132,01 persen,’’ tutur Sutan.
Dalam rapat itu, Kepala Perwakilan BKKBN Prov Bengkulu, Zamhari, SH, MH meminta DP3APPKB perlu bekerja keras untuk mencapai target sasaran.
‘’Untuk bisa mencapai target kinerja itu perlu dilakukan pengawasan cermat. Pak Sutan harus lebih cerewet mengawasi kinerja jajarannya. Kalau tidak, maka, realisasi target tidak akan meningkatkan secara signifikan,’’ katanya.
Soalnya, lanjut Zamhari, kinerja DP3APPKB Rejang Lebong akan mempengaruhi capaian kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu. ‘’Jadi, kita harus bersama-sama memacu kinerja untuk mencapai target-targetnya,’’ demikian Zamhari. (rahman)
Editor : Rahman Jasin