MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Pjs. Bupati Rejang Lebong, Dr.H.Herwan Antoni, SKM, MKes, MSi pimpin apel bulanan bersama dan ‘’coffee moring’’ yang digelar di halaman Dinas PUPR pukul 07.30 WIB, Kamis, (17/10).

Apel dan coffee morning itu dihadiri unsur Forkopimda. Yakni, Dandim 0409, Letkol.Arh. Erfan Yuli Saputro, Kapolres, AKB. Eko Budiman, SIK, MIK, MSi, Kajari Fransisco Tarigan, SH, MH, Ketua PN, Santonius Tampubolon, SH, MH. Sekdakab, Yusran Fauzi, ST. Kepala Basarnas, Muslikun. Serta, para kepala dinas instansi jajaran Pemkab, para asisten setdakab, para kepala Puskesmas.

Dalam apel, bupati mengajak seluruh unsure Forkopimda, para pejabat eselon II, III dan IV untuk konsisten siaga bencana. ‘’Rejang Lebong memiliki beragam potensi bencana. Mulai dari banjir di beberapa titik, tanah longsor, gempa tektonik dan vulkanik juga angin puting beliung. Sehingga perlu dilakukan mitigasi bencana terpadu,’’ ungkap bupati.

Terlebih lanjut bupati, saat ini sedang memasuki musim penghujan. Sehingga potensi bencana terbuka lebar. Untuk mengantisipasi masa kedaruratan bencana tentunya diperlukan dukungan SDM, logistic masa panic dan penanggulangan pasca bencana.

Selain itu, bupati juga mengimbau seluruh ASN untuk meningkatkan disiplin dan etos kerja sehingga lebih professional dalam bekerja.

Usai apel bersama dilanjutkan dengan ‘’coffee morning’’ . Sambil menikmati kopi, teh dan bandrek serta kacang rebus, jagung rebus dan ubi jalar rebus bupati bersama unsure Forkopimda dan para pejabat kembali membahas 2 topik. Yakni, kebencanaan dan netralitas ASN dalam Pilkada. Yakni, Pilbup dan Pilgub.

Diskusi dipandu Asisten I Setdakab, Pranoto Madjid, SH, MSi. ‘’Butuh keterpaduan lintas sector dalam menangani bencana. Untuk itu dapat bergerak bersama tentunya diperlukan komunikasi efektif antar sector,’’ ujar bupati.

Sementara Kapolres AKBP. Eko Budiman mempertanyakan masalah SDM, Material, Metode dan SOP penanganan bencana. ‘’Sebelum terjadi bencana perlu dilakukan mitigasi. Misalnya, untuk mengantisipasi longsor diperlukan reboisasai di titik titik rawan longsor, agar tidak terjadi banjir, maka gorong gorong yang tersumbat perlu dibersihkan,’’ kata Kapolres.

Terkait netralitas ASN dan Pilkada. ‘’Jangan sampai Pilkada dipengaruhi pihak pihat yang dapat memperkeruh suasana. ASN jangan terlibat dalam aktivitas politik praktis. Karena itu dapat melahirkan bencana bagi diri sendiri dan keluarga,’’ tutur Kapolres.

Kajari Fransisco mempertanyakan ada dak tidaknya hotline atau nomor call center yang bisa dihubungi masyarakat saat terjadi bencana.

Ketua PN, Santonius mengurai dampak bencana yang dapat menimbulkan tindak pelanggaran. ‘’Misalnya saat terjadi bencana ada kasus pencurian. Ternyata pelakukan terpaksa mencuri makanan untuk menyelamatkan keluarga yang kelaparan. Agar tidak kondisi ini tidak terjadi maka, masyarakat perlu diberikan pembekalan,’’ tukas Santonius.

Sedangkan Kepala BPBD, Sholahuddin, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan call center yang buka 24 jam. ‘’Masyarakat dapat melapor kapan saja melalui No. 082170010084. Setiap hari ada 8 personel yang piket. Selain itu, dalam SOP kita akan melakukan respon dalam 5 menit. Serta kita juga memiliki banyak relawan,’’ terang Sholahudin.

Untuk mengetahui potensi gempa, karena wilayah Rejang Lebong berada di lempeng Bukit Barisan yang rawan gempa, maka, BPBD saat ini sedang membangun Shelter Gempa. Pembangunan fasilitas deteksi dini gempa ini didukung Stasiun BMKG Kepahiang.

‘’Shelter gempa ini khusus mendeteksi dan menganalisa gempa tektonik. Shelter ini hanya dibangun di Rejang Lebong dan Jambi. Dalam 2 bulan gedung dan beralatannya sudah siap dioperasikan,’’ jelas Wahyu Dodi Prihanto dari Stasiun BMKG Kepahiang saat lokasi shelter dikunjungi bupati bersama unsure Forkopimda. (rahman)

Editor : Rahman Jasin