MEDIA CENTER REJANG LEBONG
Editor : Rahman Jasin
Sebanyak 71 jenis varietas durian terdiri dari 54 varietas durian langka isi warna dan 17 durian standar isi warna putih ‘’bersaing’’ dalam Festival Durian II varietas langka di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) yang digelar Yayasan Hidup Semangat Bersama, pukul 09.00 WIB, 19 – 20 Januari 2025.
Prosesi penilaian ke-71 varietas durian unggul itu dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Ir. Amrul Eby. Serta dihadiri Kadis Pariwisata, Dodi Syahdani, S.Sos, MSi.
‘’Festival ini merupakan salah satu upaya kita untuk melestarikan dan mengembangkan durian unggul local. Rasa durian local ini sangat legit dan tidak bisa dikalahkan durian impor seperti durian montong dan musang king. Varietas local unggul inilah yang perlu kita lestarikan,’’ kata Amrul Eby.
Sedangkan Kadis Pariwisata, Dodi Syahdani, berharap, produksi durian unggul petani ini dapat dijadikan salah satu produk olahan UMKM.
‘’Musim durian ini hanya terjadi 1 tahun sekali. Untuk itu, durian yang dipanen ini dapat dijadikan produk olahan lempuk yang memiliki nilai jual tinggi. Kita berharap, produk ini dapat dikembangkan melalui usaha UMKM,’’ ujar Dodi.
Penanggung Jawab Pelaksana Festival Durian, Ishak Burmansyah menjelaskan bahwa Festival Durian II ini dilakukan secara mandiri Yayasan Semangat Baru Bersama.
‘’Hari ini 4 juri akan melakukan penilaian terhadap 71 varietas durian dari 5 kecamatan, Kota Padang, Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu, Binduriang dan PUT. Tim juri dari Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Bengkulu dan pemerhati durian dari PT Meroke Tetap Jaya Jakarta,’’ jelas Ishak Burmansyah.
Dikatakan, tujuan dari pelaksanaan Festival ini adalah untuk menjaga dan melestarikan pohon durian jenis langka di 5 kecamatan untuk dikembangkan.
Juara I, II, III dan harapan I dan II varietas langka dan standar akan diberikan hadiah berupa piala, piagam dan uang pembinaan.
Tim juri terdiri dari Dr. Hamdan, Irma Calista, ST, M.Agr.Sc Purwo Lelono, SP dari BSIP Provinsi Bengkulu dan Catur Dian Mirzan dari PT Meroke Tetap Jaya, Jakarta.
‘’Ada beberapa kreteria penilaian durian berdasarkan kreteria dari Kementerian Pertanian. Yakni, tampilan luar, tampilan dalam, ponge atau ketebalan daging, rasa dan keunikan,’’ jelas Dr. Hamdan selaku ketua dewan juri.
Juara I, II, III dan harapan I, II akan dilakukan penelusuran pohonnya. Untuk itu, setiap durian yang diikutkan dalam festival ini harus memiliki asal usul yang jelas.
‘’Setelah kita periksa pohonnya maka, pohon durian juara itu akan kita upayakan untuk dijadikan pohon induk yang bisa diambil entrisnya. Hanya saja proses pembuatan dan penyebaran bibit dari bibit durian juara itu masih perlu diproses hingga bisa dilepas,’’ tutur Hamdan.
Sementara beberapa petani peserta festival durian ini, Mansyur, (35), asal Desa Lubuk Bingin Baru, Sindang Beliti Ilir, mengaku telah mengikutkan 2 buah durian langka isi kuning.
‘’Durian ini ada 2 pohon. Tiap pohon berbuah sekitar 200 buah. Biasanya saya jual dengan harga Rp.40.000 per buah. Durian dari kebun saya ini sebelumnya masuk 10 besar festival durian di Lubuklinggau,’’ jelasnya.
Hal senada dilontarkan Giyato, petani durian Desa Taba Tinggi, PUT. ‘’Di kebun saya hanya ada 1 batang durian yang buahnya sekitar 150 batang. Biasa saya jual Rp 18.000 – Rp. 15.000 per buah. Saya optimis durian saya bisa jadi juara. Sebab, buahnya besar dan rasanya sangat enak,’’ demikian Giyato. (rahman)