MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM membuka rangkaian Festival Budaya Desa Empat Suku Menanti (ESTI FEST) 2024 yang digelar di Lapangan Desa IV Suku Menanti pukul 09.00 WIB, Selasa (20/8).
Prosesi pembukaan ESTI FEST 2024 yang ditandai dengan pemukulan kenong oleh bupati itu dihadiri Asisten II Setdaprov Bengkulu, RA.Deni, SH, MM. Juga sederet kepala dinas instansi jajaran Pemkab. Diantaranya Kadis Kominfo, Rhepi Meido Satria, SKM, Kadis Pariwisata, Dodi Sahdani, S.Sos, MSi, Kadis Nakertrans, Syamsir, SKM, MKM, Kadis Ketahanan Pangan, Taman, SP dan Kadis PMD, Suradi, SP, MSi, Kadis Perindagkop dan UKM, Anes Rahman, S.Sos. Termasuk beberapa perwira Polda dan Polres, para camat, kades dan warga desa.
Prosesi pembukaan ESTI FEST 2024 diwarnai beragam atraksi kesenian. Mulai dari atraksi ‘’pertempuran’’ elang raksasa yang akhirnya mengalahkan kelabang raksasa pengganggu desa. Tari Garuda dan atraksi bantengan, Serta pertunjukan Tari Sakera yang ditampilkan perantau asal Madura. Termasuk Tari Sajojo dari Papua yang dimodifikasi.
Suasana kian meriah ketika bupati bersama Asisten II Setdaprov dan para pejabat lainnya berjoget bersama penari Sakera dan Bantengan. Bahkan, bupati dan Asisten II Setdaprov diusung naik burung elang raksasa.
Selain itu, arena ESTI FEST juga dimeriahkan stand pameran produk UMKM. Mulai dari produk kopi bubuk Lestari dan Rodaba, produk olahan buah apel, gula merah atau gula aren. Serta produk pertanian unggulan. Seperti buah jeruk gerga dan sayur-sayura sepeti sawi, terong, cabai, buncis, kubis atau kol. Termasuk produk Ekraf berupa parang, gergaji tangan dan pisau.
‘’Festival ini bukan hanya sebuuah perayaan budaya semata. Tapi, festival ini menjadi momen untuk mempererat silaturahmi. Sekaligus menggali, mengembangkan dan melestarikan ragam potensi kearifan local tanah Rejang. Khususnya warisan budaya suku-suku yang tinggal di Rejang Lebong. Diantaranya suku rejang, lembak, serawai, pekal, sunda dan jawa. Seperti 4 suku besar yang tinggal di Desa IV Suku Menanti terdiri dari suku rejang, lembak, serawai dan jawa,’’ kata bupati.
Melalui ESTI FEST 2024 ini lanjut bupati, pelestarian budaya sebagai identitas daerah dapat diwujudkan. Sehingga nilai nilai budaya itu dapat terus tumbuh, berkembang dan lestari.
‘’Festival ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dan kebersamaan kita. Serta dapat saling menghargai perbedaan sekaligus memperkuat solidaritas yang menjadi pondasi bagi kemajuan daerah,’’ demikian bupati.
Sementara Asisten II Setdaprov Bengkulu, RA.Deni, SH, MM, menjelaskan, penempatan pariwisata sebagai sector prioritas merupan rencana strategis pembanguan daerah. Pariwisata dapat memberikan perubahan untuk menstimulasi dan memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan sector lain. Pariwisata diharapkan dapat memaju pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan.
‘’Untuk itu mari kita bahu membahu dalam mengembangkan industry pariwisata daerah melalui program pengembangan desa wisata. Desa IV Suku Menanti ini berhasil masuk 50 besar Anugrag Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang diselenggarakan Kemenparekraf RI. Serta juara I lomba desa wisata Provinsi Bengkulu tahun 2023,’’ kata RA.Deni.
Dipenghujung acara, bupati dan Asisten II Setdaprov bersama para pejabat lain mengunjungi stand pameran produk UMKM dan produk pertanian unggulan. Termasuk stand stand kuliner.(rahman)
Editor : Rahman Jasin