MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Dalam rangka mendukung program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran dalam mewujudkan swasembada pangan, energi, dan air, Kementerian Pertanian menyelenggarakan rapat koordinasi percepatan kegiatan Cetak Sawah Tahun Anggaran 2025.

Rapat ini berlangsung pada Kamis, 17 April 2025, bertempat di Ruang Rapat Lamunti, Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Jalan TB Simatupang No. 45, Jakarta Selatan, dipimpin langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Kementan RI, Sukim Supandi.

Rapat koordinasi (Rakor) percepatan kegiatan Cetak Sawah tahun anggaran 2025, di Ruang Rapat Lamunti, Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Jalan TB Simatupang No. 45, Jakarta Selatan, Kamis, 17 April 2025.

Turut hadir, Direktur Lahan dan Irigasi, Gloria Merry Ginting, Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri Thobari, jajaran Direktorat Jenderal LIP, para bupati, kepala dinas, dan kepala bidang dari daerah penerima program Cetak Sawah, khususnya dari Provinsi Bengkulu dan Sulawesi Tengah.

Direktur Penyediaan Lahan Ditjen PSP Kementerian Pertanian, Golria Merry Ginting, menegaskan bahwa kegiatan Cetak Sawah merupakan bagian dari empat agenda besar dalam upaya mensukseskan program swasembada pangan.

Empat agenda tersebut meliputi: cetak sawah rakyat, optimalisasi lahan, brigade pangan, peningkatan luas tanam, serta pengembangan tanaman padi gogo.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan cetak sawah dibagi dalam empat tahapan, yakni: perencanaan (penetapan calon petani dan calon lokasi serta penyusunan dokumen lingkungan), persiapan (pelaksanaan survei investigasi desain/SID), pelaksanaan (cetak sawah), serta monitoring dan evaluasi.

Setiap tahapan tersebut harus didukung dengan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) berbasis spasial, yang bebas dari kawasan hutan, HGU, serta tidak tumpang tindih dengan RTRW dan lahan LP2B.

Untuk Provinsi Bengkulu, target lahan cetak sawah mencapai 2.200 hektare. Pelaksanaan tim SID akan dilakukan oleh Universitas Bengkulu (UNIB) yang bekerja sama dengan tim provinsi, kabupaten, serta tim teknis pemetaan.

Dalam rapat tersebut, Bupati Rejang Lebong, H.M. Fikri, SE, MAP, menyampaikan kesiapan penuh daerahnya untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan cetak sawah.

Sebanyak 800 hektare lahan di Kecamatan Kota Padang, khususnya Desa Tanjung Gelang, telah diusulkan dalam CPCL dan akan dilaksanakan oleh 12 kelompok tani dengan jumlah petani mencapai 310 orang.

“Hasil overlay di Kementerian Pertanian menyatakan bahwa 793 hektare lahan di Kabupaten Rejang Lebong sudah clear dan siap untuk kegiatan SID. Kekurangan 17 hektare akan segera dilengkapi dengan data spasial CPCL tambahan. Kami siap mendampingi penuh proses pelaksanaan, mulai dari SID, realisasi lapangan, hingga monitoring dan evaluasi,” ujar Bupati Fikri.

Seluruh peserta rapat menyepakati percepatan pelaksanaan program cetak sawah, baik di tingkat daerah maupun pusat, sebagai langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan nasional pada tahun 2027.***