MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Persaingan Lomba Mendongeng Bahasa Rejang dan Lembak berlangsung ketat di panggung utama Festival Budaya dan Bazar UMKM di Lapangan Dwi Tunggal, pukul 14.00 WIB – 16.45 WIB, Senin, (20/5).
Juara I mendongeng dalam Bahasa Rejang direbut Celynko Mayendra dari SDN 02. Juara II dan III diraih, Meghan Abigail Satya Graha dari SD Pelita Kasih dan Raditiya Caesar Nurfatah dari MIN 01.
Juara harapan I, II dan III dimenangi Keysha Pebriza dari SMP-IT RR, Naura Putri Zivanny dari SDN 104 dan Affrah Khanzah Anindya dari SD-IT RR 02.
Sedangkan juara I, II dan III mendongeng dalam Bahasa Lembak diraih, Duta Guardiolla dari SMP Aisyiyah, Sheena Dumauli Singgalingging dari SDN 33 dan Berly dari SDN177. Harapan I disabet Aqila Talita Fairah SDN87.
Penilaian 16 peserta mendongen Bahasa Rejang dan 4 peserta mendongeng Bahasa Lembak itu dinilai 3 dewan juri. Terdiri dari Sujirman, SPd, MPd, Kustila, SPd dan Adira Pratama Irianto.
Dongeng yang dominan disampaikan para peserta dihadapan dewan juri itu cukup beragam. Mulai dari legenda ‘’Lalan Belek’’, kisah ‘’Putri Gemerecik Emas’’, cerita rakyat ‘’Muning Raib’’ dan ‘’Beuk Benuang Saktei’’. Termasuk cerita ‘’Putri Sodaro Putih’’ serta cerita rakyat lainnya.
Saat menuturkan cerita rakyat itu, para peserta banyak yang membawa property atau aksesoris. Mulai dari selendang, boneka tangan, bahkan ada yang membawa dupa kemenyan.
Tidak sedikit para peserta yang gagal menyelesaikan dongengnya. Karena lupa jalan ceritanya. Sepertinya, para peserta kurang hafal ceritanya.
Yang menarik, peserta atas nama Sheena Dumauli Singgalingging dari SDN 33 dengan nomor peserta 15 yang berasal dari tanah batak, mampu membeberkan dongeng dalam Bahasa Lembak. Bahkan, Sheena mampu merebut juara II.
Para juara diberikan hadiah berupa piala, piagam dan uang pembinaan.
‘’Ada kemajuan dalam lomba mendongeng kali ini. Sebab, lomba sebelumnya peserta menggunakan Bahasa Indonesia. Kini sudah menggunakan Bahasa Rejang dan Lembak. Dan ini sudah cukup luar biasa. Sebab pelajar dibawah usia 16 tahun mampu menguasai cerita rakyat yang dipaparkan dalam Bahasa Rejang dan Lembak,’’ ungkap Kadis Dikbud, Drs. Noprianto, MM.
Sementara Kabid Pembinaan PAUD, Sri Sulastri, SE selaku ketua panitia penyelenggara lomba menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan untuk mencari dan menemukan bibit-bibit calon seniman berprestasi. ‘’Melalui lomba ini kita juga berupaya melestarikan nilai-nilai kearifan local. Khususnya cerita rakyat serta Bahasa Rejang dan Lembak,’’ demikian Sri Sulastri. (rhy)
Editor: Rahman Jasin