MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Bupati Rejang Lebong, Drs. H. Syamsul Effendi, MM mendukung gerakan aksi bergizi yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) di MAN 2 Rejang Lebong pukul 08.00 WIB, Jum’at (13/9).
Sebelum 900-an siswa menyantap sarapan sehat yang dibawa dari rumah, para siswa, guru lebih dulu melakukan senam bersama bupati.
Dibawah sinar matahari pagi, para siswa, guru dan pejabat melakukan 3 gerakan senam. Yakni, Senam Jantung Sehat, Senam Rejang Lebong Bercahaya dan Senam Bengkulu Hebat. Senam bersama ini juga diikuti Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, M.Si. Serta Kadis Kesehatan Prov, H.Moh.Redhwan Arif, S.Sos, MPH dan Kadis Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, SKM, Kadis Dikbud, Drs.Noprianto, MM.
Usai senam, para siswa langsung membentuk lingkaran kecil–kecil di lapangan. Lalu, para siswa diminta menyantap sarapan sehat yang dibawa. Isi piring sarapan pagi para siswa itu langsung dinilai dewan juri. Terdiri dari, Marthawati, Amd.Keb, Lifda, Agung, Sofyan, Maya dan Nisa.
Dari penilaian yang dilakukan secara cermat, dewan juri menetapkan 10 siswa sebagai juara sarapan sehat sesuai kriteria ‘’isi piringku’’. Kesepuluh siswa itu adalah, Fatiyah, Davin, Bela, Satrio, Rasya, Kharisma, Riski D, Rangga, Alfin dan Nova.
Kesepuluh siswa itu langsung diberikan hadiah bingkisan dari Dinkes. Hadiah diserahkan secara beruntun oleh bupati dan istri, Kadis Kesehatan Prov, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan Rejang Lebong. Dan Kepala Sekolah MAN 2, H. Yusrizal.
Selain itu para siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan rebutan. Siswa yang lebih dulu sampai didepan dan mampu menjawab pertanyaan langsung diberikan hadiah menarik. Plus, bonus uang tunai.
Misalnya, bupati yang melemparkan pertanyaan disesi awal lebih memilih pertanyaan bersifat umum. ‘’Coba anak-anak sebutkan, hari apa, tanggal berapa dan bulan berapa Pilkada serentak dilaksanakan?’’ tanya bupati. Pertanyaan itu langsung direbut Vina, siswi kelas XII/c. ‘’Pilkada serentak dilaksanakan Hari Rabu, tanggal 27 November 2024,’’ jawab Vina. ‘’Benar’’ kata bupati. Lalu bupati memberikan bingkisan dan bonus uang tunai.
Lalu, Hj. Hartini Syamsul melemparkan pertanyaan :’’Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang’’. Afraza Zakira kelas XII/a bergegas menjawab. ‘’Kita konsumsi setiap hari berupa karbohidrat, protein nabati dan hewani. Serta vitamin,’’ katanya. Jawabannya benar, Afraza langsung mendapat hadiah bingkisan.
Kadis Kesehatan Prov, Moh.Redhwan menyampaikan pertanyaan : ‘’Apakah tablet tambah darah dapat mempercepat menstruasi?’’ pertanyaan itu disambar cepat Nabila. ‘’Tidak. Tapi, tablet tambah darah dapat membantu perempuan saat menstruasi,’’ jawab Nabila dan benar.
Kadis Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi mempertanyakan
‘’isi piringku’’. Syafa Putri kelas XII/a yang maju cepat langsung menjawab. ‘’Isi piringku 4 sehat 5 sempurna. Terdiri dari karbohidrat, protein nabati dan hewani. Buah dan susu,’’ dan jawabannya benar.
Sedangkan kepada sekolah MAN2, Yusrizal, melemparkan pertanyaan :’’Apakah tablet tambah darah bisa membuat wajah glowing?’’. Haniah kelas XII/c bergegas menjawab : ‘’Minum tablet tambah darah bisa membuat wajah glowing. Karena peredaran darah menjadi lancar dan pembentukan sel-sel baru berlangsung cepat hingga kulit wajah menjadi glowing,’’ ternyata jawaban Haniah benar. Sedangkan temannya, Sifa kelas XII/b mendapat pertanyaan lain. ‘’Bagaimana kita merespon dan menyosialisasikan aksi bergizi ini?’’ Tanya Yusrizal. ‘’Kita cerita ke teman-teman, orang tua dan keluarga dekat tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat dan begizi. Serta manfaatnya,’’ jawabannya benar dan Syifa juga mendapat hadiah dan kepala sekolah.
‘’Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) merupakan tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan bersama sama. Tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan. Salah satunya adalah pelaksanaan gerakan aksi bergizi di MAN 2 ini. Sehingga anak-anak dan remaja dapat tumbuh dan berkembang secara sehat,’’ ujar bupati.
Dikatakan, permasalahan komplet terkait kesehatan masih banyak terjadi. Seperti kurangnya pemahaman terhadap kesehatan reproduksi, bullying, pernikahan dini, anak dengan obesitas dan stunting.
‘’Stunting atau gagal tumbuh balita ini akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama. Paparan infeksi berulang dan kurangnya stimulasi. Stunting juga dipengaruhi status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, ekonomi, budaya. Termasuk faktor lingkungan seperti sanitasi yang jelek. Kondisi inilah yang perlu mendapat perhatian bersama,’’ demikian bupati. (rahman)
Editor : Rahman Jasin