MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Tim juri penilai lomba dewa Provinsi Bengkulu disambut secara adat di objek wisata alam Ulu Musi Desa Cawang Lama, Selupu Rejang pukul 13.00 WIB, Senin, (6/11).
Tim juri dari Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dan Kementerian Pariwisara Ekraf itu bukan hanya disambut Kadis Pariwisata Rejang Lebong, Budianto, ST, Kades Cawang Lama, Ishak serta tokoh dan pemuka desa. Tapi, tim juri juga disambut ‘’Tari Persembahan’’ lengkap dengan sekapur sirih yang dibawa gadis penari. Namun, 5 dewan juri itu juga disambut perguruan silat Rejang Pat Petulai.
Tim juri itu terdiri dari Gilang Fadilah dari Kementerian Pariwisata Ekraf, Gilang Fadilah. Serta Dr. Panji Suminar dari UNIB dan 3 juri lainnya, Titik D, Satrio Pinandito dan Syamsu Hidayat.
‘’Kami sudah membangun dan mengelola 3 titik wisata yang memanfaatkan air Sungai Musi. Pertama lokasi di dekat jembatan, kedua lokasi tempat kita berkumpul dan satu lokasi lagi berada di bagian atas. Ditiga titik lokasi wisata itu kita telah mampu menyerap 36 anak muda sebagai pekerja dari Pokdarwis,’’ jelas Ishak.
Dikatakan, objek wisata air Sungai Musi ini pertama kali dikelola tahun 2022. Dan kini, objek wisata Ulu Musi sudah mampu menghasilan pendapatan Rp 350 juta pertahun.
Selain wisata air, lanjut Ishak, Desa Cawang Lama juga memiliki beberapa potensi lain. Seperti situs-situs sejarah dan aneka jenis produk UMKM.
Sementara Kadis Pariwisata Rejang Lebong, Budianto, ST, MT menjelaskan bahwa objek wisata di Desa Cawang Lama sudah mampu menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Mulai dari produk UMKM dan produk kriya.
Sedangkan Ketua Tim Juri, Dr.Panji Suminar mengaku siap melakukan penilai terhadap potensi desa wisata Cawang Lama.
‘’Kita akan melihat kelengkapan administrasi pengelolaan sebagai syarat utama penilaian. Setelah itu kita akan melakukan orientasi lapangan. Apakah ada kesesuaian antara dokumen yang disampaikan dengan kondisi lapangan. Serta bagaimana kesesuaian antara Kades, BUMDes dan Pokdarwis,’’ tutur Panji.
Dikatakan, salah satu factor pendukung yang harus terpenuhi adalah toilet. Sebab, toilet di lokasi wisata merupakan sangat dibutuhkan.
‘’Dari 6 desa wisata yang sudah kami kunjungi, saya belum menemukan toilet yang memenuhi syarat,’’ tukas Panji.
Selepas makan siang bersama tim juri langsung berbagi tugas melakukan orientasi lapangan. Saat melakukan orientasi lapangan, para juri didampingi personel Pokdarwis. (rhy)
Editor : Rahman Jasin