MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Legenda Ken Arok, Raja Singosaripertama tampil memukau di Lapangan Elang Samudra Desa IV Suku Menanti, Sindang Dataran, pukul 14.00 WIB, Rabu, (21/8).

Kisah Ken Arok ini dikemas dan disuguhkan peserta karnaval dari Dusun V binaan Kadus V, Ismawan. Drama kolosal ini didukung sekitar 100 pemain. Mulai dari barisan penari belia, barisan prajurit, patih dan Ken Arok. Serta Ken Dedes, istri Ken Arok. Termasuk, begawan Kerajaan Kediri yang bergabung dengan Ken Arok. Serta Raja Kediri Kertaja dan pasukan perangnya.

Adegan teaterikal ini diawali dengan pembentukan formasi tari di sisi kiri dan kanan. Bagian tengah para prajurit yang membawa umbul umbul mengawal Ken Arok menuju bagian ujung lapangan.

Lalu, pelan pelan Ken Arok maju ke tengah dan berlutut. Kendedes turun dari singgasana langsung menghampiri Ken Arok serta menyerahkan sebilah keris kepada Ken Arok sebagai perlambang pengangkatan Ken Arok Sebagai Raja Singosari pengganti Tunggul Ametung.

Setelah Ken Dedes kembali ke singgasana, 3 begawan dari Kerajaan Kediri menghadap Ken Arok. Sang Begawan meminta Ken Arok untuk memerangi Kertajaya, Raja Kediri yang disebut-sebut mengaku sebagai dewa. Sehingga, para Begawan melarikan diri dari Kediri karena tidak mau menyembah Kertajaya sebagai dewa.
‘’Kami memohon perlindungan dari Raja Ken Arok. Dan kami juga meminta baginda dapat membunuh Kertajaya, Raja Kediri yang minta disembah sebagai dewa,’’ kata sang Begawan.

Lalu, dengan gagah Ken Arok memerintahkan para panglima dan pasukannya untuk bersiap menyerang Kediri. Pertempuranpun tak terelakan. Setelah bertarung sengit, Ken Arok akhirnya bisa menikam dana Kertajaya hingga tewas. Tubuh Kertajawa yang berlumur darahpun diusung ke luar arena. Kemenangan Ken Arok kian menambah kekuatan dan kekuasaannya. Bendera Singosari kian berkibar. (rahman)