Media Center Rejang Lebong-Dinas P3APPKB menggelar rapat lanjutan koordinasi penguatan tim audit kasus stunting Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024, di Hotel Golden Rich, Rabu (9/10).
Rapat ini merupakan bagian kedua rapat audit kasus stunting yang dilaksanakan pada minggu lalu. Rapat dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr. H. Asli Samin, S.Kep., M.Kes. Serta dihadiri oleh Sekretaris Bappeda Sutrisni, SP. , Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Para Kepala OPD, Kepala Puskesmas, Koordinator lapangan, seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rejang Lebong dan Satgas Stunting Kabupaten Rejang Lebong.
Rapat ini juga kembali menghadirkan narasumber Tim Pakar dr. Muhammad Galih Supanji, Sp. OG. (Spesialis Obstetri dan Ginekologi), dr. Vebri Valentania, Sp.A. (Spesialis anak), dr. Mely Marita MZ, Sp. GK. (spesialis gizi klinik), dan Nelly Tudinanti, M.Psi (Psikolog)
Kabid (KBKK) Jon Kenedi, SKM menyampaikan dalam laporannya yang mewakili Kepala Dinas P3APPKB sebagai Ketua pelaksana.
“ Adapun tujuan kegiatan ini yang pertama merumuskan solusi terhadap permasalahan yang di bahas terhadap kasus stunting tim audit di setiap daerah, yang ke dua evaluasi tindak lanjut yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi tindakan penanganan pada kasus stunting,” ujar Jon Kenedi.
Dalam sambutannya Jon Kenedi juga mengungkapkan peserta yang hadir dalam rapat koordinasi penguatan tim audit kasus stunting bagian II Kabupaten Rejang Lebong ini berjumlah 44 orang yang merupakan tim kasus stunting tingkat kabupaten dan menghadirkan 4 narasumber atau tim pakar,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr. H. Asli Samin, M.Kes memberikan sambutan sekaligus membuka rapat pada pagi hari ini.
“Kemungkinan besar kasus stunting ini dilahirkan dari keluarga miskin, karena faktanya tindakan yang kita lakukan merupakan tindakan lanjutan intensif, semuanya akan berkaitan dengan keluarga dalam penanganan keluarga masing-masing,” ujar Asli Samin.
“Terdapat beberapa point untuk pencegahan kasus stunting ini yakni, komitmen pimpinan, visi misi cerdas dan sehat agar tercapai penanganan stunting, keterkaitan anggaran stunting, sumber daya manusia, penanganan gizi, dan program pemerintah untuk membantu keluarga tidak mampu,” tutupnya.
Selanjutnya dilakukan sesi foto bersama lalu penyampaian laporan kunjungan identifikasi dan seleksi kasus audit stuntinf dan sesi tanya jawab oleh peserta rapat dengan tim pakar. (Cindy-Elfa)