MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Bertempat diruang rapat Tim Penggerak PKK Rejang Lebong menyelenggarakan dan mensosialisasikan masyarakat Rejang Lebong makanan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).
Ketua Tim Penggerak PKK Rejang Lebong Hj. Hartini Syamsul,S.Sos.,M.Si mengatakan, guna meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) Tim Penggerak (TP) PKK Rejang Lebong melaksanakan kegiatan “Rumah Pangan B2SA” melalui sosialisasi dan edukasi makanan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) kepada anak stunting, gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui serta calon pengantin dan kesadaran masyarakat pemanfaatan pekarangan hendaknya melalui aku hatinya PKK.
Kegiatan yang kami lakukan yaitu beberapa inovasi yang kami lakukan yaitu dengan program inovasi penting yaitu penanganan stunting.
Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Yayasan Amal Sholeh dari Pemerintah untuk membantu anak-anak saat ini dibantu dari DPR RI (Pusat) merupakan Politisi Partai Golongan Karya (GOLKAR) H. M. Soleh,SE.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan, melalui keputusan Peraturan Bupati (Perbup) Rejang Lebong Nomor 12 tahun 2019 tentang pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak dan penanggulangan stunting dan perbaikan gizi masyarakat dan kesadaran masyarakat pemanfaatan pekarangan hendaknya melalui aku hatinya PKK.
Dijelaskan Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura, melalui (DPTPH) Taman,SP.,M.Si terus memacu gerakan diversifikasi pangan melalui pemanfaatan pekarangan.
“Disini kami duduk bersama melaksanakan inovasi jadi, kami bersama-sama dari lintas sektor dari sektor terkait baik itu dari Dinas yang terkait kemudian Dinas Kesehatan kemudian dari Dinas Sosial dari PKK sendiri,” ungkapnya.
Dilain sisi, sebagai Analis di BAPPENAS RI Dr. Maya Sapina,S.STP.,MM menjelaskan,
konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman dapat terwujud apabila pemenuhan kebutuhan gizi seimbang yang didukung oleh pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat.
Untuk itu, Dr. Maya Sapina,S.STP.,MM mengatakan, diperlukan upaya mengubah pola konsumsi pangan masyarakat melalui edukasi/kampanye dan sosialisasi konsumsi pangan B2SA dalam mendukung terwujudnya sumber daya manusia berkualitas, sehat, aktif dan produktif.
“Edukasi kepada masyarakat melalui pengembangan Rumah Pangan B2SA ini sebagai sarana percontohan dalam rangka mengaplikasikan konsumsi pangan dengan gizi seimbang yang tentunya kita harapkan dapat mengatasi stunting, gizi buruk untuk mewujudkan generasi yang sehat, aktif dan produktif,” jelasnya.
“Rumah Pangan B2SA merupakan tempat dimana dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan ini dilaksanakan dengan cara memberikan makanan beragam, bergizi seimbang dan aman kepada penerima manfaat, yaitu anak stunting.
Ia memastikan, jika rumah pangan B2SA akan direplikasi diseluruh Indonesia bekerjasama dengan PKK di tingkat pusat sampai tingkat desa. Sebelumnya kerja sama dengan PKK ini sudah dilaksanakan selama tahun 2022 di seluruh Indonesia melalui kegiatan Dapur B2SA.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Rinna Syawal mengungkapkan, kegiatan rumah pangan B2SA didalamnya terdapat Dapur B2SA sebagai tempat mengolah menu makanan B2SA berbasis pangan lokal.
“Kegiatan ini juga akan diintegrasikan dengan penyediaan lahan pekarangan dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah pangan atau tempat tinggal untuk ditanami dengan berbagai komoditas sumber pangan keluarga,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, Ia menambahkan, kegiatan Rumah Pangan B2SA akan dikelola oleh kader PKK di Desa/Kelurahan dengan menyusun menu B2SA sesuai potensi dan kearifan lokal pada masing masing lokasi rumah pangan.
“Selain menyusun menu B2SA serta mengolah/menyiapkan makanan B2SA, juga dilakukan edukasi pada saat pemberian makanan kepada para penerima manfaat, yaitu anak stunting, anak gizi buruk dan kurang serta Ibu hamil,” ujarnya.
Dukungan yang sama diberikan untuk menjalankan kegiatan rumah pangan B2SA di Rejang Lebong khususnya dan Ia berharap melalui intervensi pangan B2SA ini dapat memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat dan menurunkan angka stunting.
“Peran kader PKK mulai dari tingkat pusat hingga ke desa sangat penting dalam upaya penanganan stunting melalui kegiatan Rumah Pangan B2SA, tentunya ini merupakan sinergitas yang baik ditambah dengan dukungan pendampingan dari Pemerintah Daerah agar kegiatan ini dapat memberi dampak yang signifikan,” tegasnya.
Sungguh luar biasa Rejang Lebong merupakan salah satu Kabupaten yang terbaik di Indonesia yang mendapatkan empat besar dalam pran penanganan stunting, perhatian itu dilontar kan dari Ketua Tim penggerak PKK Pusat.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rejang Lebong Erma Yusran,SE, Ketua Bidang III Tim Penggerak PKK Provinsi Bengkulu Ny. Syafridawati Musiardanis beserta rombongan, Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Rejang Lebong, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan/Desa.(Reporter Tatang, Editor Aditya MCRL)