MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah,SH membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2023 di Hotel Golden Rich Curup, tadi pagi Selasa (25/7).
Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M.Iqbal Apriansyah,SH.,MPH, Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Repi Maido Satria,S.KM, Kepala BAPPEDA Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju,S.STP.,M.Si dan empat orang Narasumber yaitu Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten Rejang Lebong, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dokter Spesialis Anak, Ahli Gizi serta seluruh Tim Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Rejang Lebong.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Hendra Wahyudiansyah,SH menyampaikan, terimakasih atas kata kerja keras Tim Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Rejang Lebong.
“Terimakasih atas kerjanya selama ini dan terimakasih atas prestasinya yaitu beberapa bulan yang lalu Tim Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Rejang telah mendapat penilaian tertinggi terhadap kinerja yang dilakukanya dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu,” ujar Wabup Hendra dengan penuh optimis, Selasa (25/7).
Ia berharap, Tim Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Rejang Lebong bisa terus bersemangat dalam menangani kasus tersebut.
“Sesuai target nasional di tahun 2024, semoga angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 14 persen,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Rejang Lebong Sutan Alim,S.Sos mengungkapkan, acara ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindak lanjut dari kunjungan identifikasi dan seleksi kasus audit kasus stunting pada tanggal 13 Juli 2023.
“Dimana sebelumnya semua tim secara konvergensi sudah turun langsung ke lapangan pada 10 lokus dan 10 sasaran yaitu calon pengantin, ibu hamil, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau ibu nifas serta balita stunting,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, hari ini digelar rapat untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dibahas pada audit kasus stunting tersebut,” sambungnya.
Dilain sisi, Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu M.Iqbal Apriansyah, berharap resiko stunting bisa dipetakan dari awal dan setelah ini memiliki perubahan.
“Perlu diingatkan kembali, stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, perlunya gotong royong dari semua pihak untuk memiliki peran menurunkan stunting,” tutupnya. (Reporter Sonya, Editor Aditya MCRL)