MEDIA CENTER REJANG LEBONG
Editor : Rahman Jasin

Wabup Rejang Lebong, Dr.H. Hendri, S.STP, M.Si, menggelar Safari Ramadhan di Desa Taba Tinggi, Padang Ulak Tanding (PUT) pukul 18.30 WIB, Sabtu, (8/3).

Dalam Safari malam ke-9 Ramadhan ini, Wabup didampingi sederet pejabat eselon II dan III jajaran Pemkab. Diantaranya, Asisten III Setdakab, Drs. H.Sumardi, M.Si, Staf Ahli Bupati, Andhy Aprianto, SE, Inspektur, Gusti Maria, SH, MH, Kadis Ketahanan Pangan, Taman, SP, Kadis DLH, Budianto, ST, MT, Kadis Damkar, Ferry Najamudin, SH, Kepala Bappeda, Khirdes Lapendo Pasju, S.STP, M.Si, Kadis DP3APPKB, Sutan Alim, S.Sos. Ditambah, Kadishub, H.R.Suryadi, Ketua Baznas, Faisal Najarudin, S.Sos, Kabag Kesra Setdakab, Herwin Wijaya Kesuma, M.PdI dan Camat PUT, Redho Kristianto MM dan Camat Binduriang, Zainudin.

Sebelum menunaikan Sholat Magrib berjemaah di Masjid Al Fath, Wabup bersama rombongan lebih dulu berbuka puasa di rumah Kades Taba Tinggi, Mustar, S.Sos.

Setelah buka puasa bersama, Wabup menunaikan Sholat Isya. Dilanjutkan Sholat Tarawih dan witir berjemaah di Masjid Al Fath yang diimami Ustadz Yuli Wahyudi, S.Pdi Selepas sholat Kades Taba Tinggi, Mustar mengucapkan terimakasih atas kehadiran Wabup dan rombongan yang telah memilih Desa Taba Tinggi sebagai salah satu titik lokasi Safari Ramadhan.

‘’Kehadiran Pak Wabup dan rombongan merupakan kehormatan bagi kami,’’ kata Kades.

Sementara Wabup, Dr.H. Hendri, S.STP, M.Si dihadapan seluruh jemaah menyampaikan program 100 hari Fikri – Hendri yang mulai dilaksanakan.

‘’Salah satu program 100 hari kita adalah membebas biaya bagi murid SD dan SMP. Kalau masih ada SD dan SMP yang menarik biaya tolong laporkan kepada saya selaku Wabup atau dapat langsung kepada Pak bupati,’’ kata Wabup.

Sedangkan Ustadz Yuli Wahyudi, S.Pdi dalam tausyiah singkatnya mengupas makna puasa ramadhan. ‘’Ramadhan mengajarkan hidup sehat. Jadi, berpuasalah agar sehat. Penyakit maag akan sembuh. Saat berpuasa, toxin atau racun di tubuh kita akan keluar. Ramadhan juga mengajarkan kita menahan lapar dan haus. Sehingga kita bisa merasakan bagaimana rasa kelaparan dan kehausan. Selain itu, Ramadhan juga mengajarkan kita untuk menahan nafsu. Derajat tertinggi ketaqwaan adalah muttaqin. Kita akan mencapai derajat tertinggi itu saat kita berpuasa,’’ jelas Ustadz Yuli Wahyudi.

Ustadz asal Desa Apur, Sindang Beliti Ulu ini juga menguraikan beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Pertama, anak-anak yang belum baligh, orang tua uzur, ibu-ibu haid, ibu melahirkan, ibu menyusui. Serta suami yang bekerja berat dan berbahaya. Tapi, yang tidak berpuasa ini tetap diwajibkan membayar fidyah. Golongan terakhir yang boleh tidak berpuasa adalah orang gila yang belum sembuh.

‘’Jadi kalau laki-laki yang sudah berumur 40 tahun tidak berpuasa itu masuk golongan apa? Apakah belum baligh atau belum sembuh dari gila?’’ tanya Ustadz Yuli. Selain itu, ustadz juga mengajak seluruh jemaah untuk memperbanyak membaca Al Qur’an, memperbanyak sedekah, dan membayar zakat fitrah.

Dipenghujung acara, Wabup memberikan bantuan karpet sejadah panjang dan bingkisan kepada 3 masjid. Yakni, Masjid Al Fath Desa Taba Tinggi, Masjid Nurul Iman Desa Karang Baru dan Masjid Al Jihad Desa Guru Agung. Serta memberikan bantuan Baznas untuk 5 dhuafa. Mereka adalah, Asida, Siha, Karsiah, M.Harus dan Mina. (rahman)