MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Prosesi sedekah bumi dan HUT Desa Sambirejo ke-75 berlangsung meriah, pukul 09.30 WIB, Kamis, (18/7).

Sedekah bumi dan perayaan HUT desa itu dimeriahkan kirab dan rebutan gunungan hasil bumi, santap siang bersama. Serta pergelaran wayang kulit yang menampilkan Warsono selaku dalang dari Tugumulyo, Musirawas. Pergelaran di siang hari menampilkan lako ‘’Babat Alas Purwo’’ dan ‘’Semar Bangun Khayangan’’ akan digelar di malam hari.

Perhelatan tradisi ini dihadiri Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM, Ketua dan anggota DPRD, Mahdi Husen, SH, MSi dan Hidayatullah, Kadis Sosial, Syafawi, SKM. Kades Sambirejo, Daniel Mareza, SE. Perangkat dan warga desa Sambirejo. Kedatangan para petinggi itu disambut sekapur sirih yang dihaturkan gadis penari dari Sanggar Payung Rajo.

Prosesi diawali sirih pamit yang disampaikan Ketua BMA Sambirejo, Ansyori kepada Kades. Setelah mendapat izin dan restu Kades sebagai Rajo, maka, prosesi langsung diselenggarakan dengan khidmat.

‘’Sedejah bumi ini merupakan wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Masyarakat Desa Sambirejo ini mayoritas hidup sebagai petani sayur-sayuran dan buah-buahan. Semoga dengan bersyukur ini hasil panen petani terus melimbah. Dan harga jualnya tetap tinggi sehinga petani hidup sejahtera,’’ kata bupati.

Dikatakan, Desa Sambirejo dan seluruh wilayah Kecamatan Selupu Rejang merupakan sentra Agropolitan.

‘’Untuk menopang dan mendukung perluasan pasar produk pertanian, kita sudah melakukan MoU dengan beberapa kabupaten tetangga. Selain itu, produk sayur sayuran dari Selupu Rejang ini sudah dipasarkan hingga ke Palembang, Jambi, dan Riau. Bahkan, sampai ke Singapore, Malaysia dan Filipina. Inilah upaya kita untuk mendukung stabilitas harga produk pertanian kita,’’ ujar bupati.

Untuk meningkatkan kwalitas produk, bupati mengimbau petani untuk mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Tapi, gunakan pupuk dan pestisida organic sehingga, sayur dan buah yang dihasilkan lebih sehat karena terbebas dari residu pestisida kimia.

‘’Masih banyak petani kita yang menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Sehingga, ulatpun tidak berani makan sayuran yang ditanam. Inilah peran PPL dalam membina petani agar menggunakan pupuk dan pestisida organic,’’ tutur bupati.

Sementara Kades Sambirejo, Daniel Mareza, SE menjelaskan bahwa sedekah bumi dan perayaan HUT desa ke-75 ini dilaksanakan secara swadaya.

‘’Sekedah bumi dan perayaan HUT desa-ke-75 ini merupakan ungkapan rasa guyup masyarakat desa. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada para sesepuh dan peni sepuh yang telah mendampingi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan desa,’’ kata kades.

Sedangkan Ketua Panitia pelaksana sedekah bumi dan perayaan HUT desa ke-75, Satrio Tri Sepi, S.Sos, juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh perangkat dan warga yang telah mendukung terselenggaranya perhelatan ini.

Kemudian, bendahara panitia pelaksana sedekah bumi dan HUT desa, Edi Kurniawan melaporkan bahwa dana pelaksanaan hajatan ini berasal dari sumbangan warga dan pihak lain.

‘’Total dana yang terkumpul sebesar Rp43.180.000. Rinciannya, dihimpun dari warga dusun I Rp.8.088.000, dusun II Rp.7.410.000, dusun III Rp.5.250.000, dusun IV Rp.8.025.000, dusun V Rp.5.590.000 dan dusun VI Rp.5.755.000. Ditambah sumbangan Pak bupati, bank Bengkulu dan Bumdes. Sedangkan pengeluaran sebesar Rp.41.733.000. Rinciannya, konsumsi Rp.14.000.000, tenda dan panggung Rp.5.750.000, Wayang kulit Rp.13.000.000, pelaksanaan pertandingan olah raga Rp.1.000.000, dekosari tarup dan panggung Rp.1.500.000, listrik Rp.500.000, orgen tunggal Rp.2.800.000. Linmas Rp. 270.000 dan dokumentasi Rp.1.500.000,’’ jelas Edi Kurniawan.

Dipenghujung acara, Bupati menyerahkan bantuan alat bantu disabilitas berupa tangkat dan alat bantu dengar untuk 14 Lansia dan difabel. Selain itu, Puskesmas Sambirejo juga memberikanlayanan pemeriksaan Kesehatan gratis. (Rahman)

Editor : Rahman Jasin